MAULID NABI AKBAR DAN MUASHOLAH ALUMNI

Jika ditanya apa yang paling identik dari bulan Rabiul Awall?  maka sudah dipastikan jawabannya adalah peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW atau yang dikenal dengan Maulid Nabi. Saking identiknya peringatan ini, Bulan Rabiul Awal sering dinamai bulan Maulid atau Maulud oleh umat Islam khususnya di Indonesia. Walaupun Nabi Muhammad dilahirkan pada 12 tanggal Rabiul Awwal tahun 570 M di Makkah, namun tradisi Maulid tidak hanya diperingati pada tanggal tersebut saja, ini merupakan suatu kecintaan atas anugerah datangnya manusia paling sempurna di muka bumi ini yang membawa risalah dari Allah SWT bagi manusia.

Pondok Pesantren Mursyidul Falaah leuwilaja Sindangwangi Majalengka  menyelenggarakan Kegiatan Maulid Akbar dan Muasholah Alumni. Dalam acara ini di ikuti oleh seluruh santri beserta alumni. Kegiatan ini berlangsung di halaman Pondok Pesantren Mursyidul Falaah Kecamatan Sindangwangi Kabupaten Majalengka pada (04-09-2024).

Acara tersebut dihadiri oleh KH. Hidayat Tamami pengasuh Ponpes Al Ghazali Lilbanat, KH. Zaenal Muhsinin Pengasuh Ponpes Mansyaut Tholibin, KH. Endun Abdul Mulk, dan para alim ulama yang lainnya.

Dialah Ustadz Abdullah Margus, S.Pd yang mengatur tatanan acara maulid Nabi dan Muasholah Alumni, setelah membacakan runtutan acaranya, kemudian menyerahkan pembacaan hadoroh dipimpin oleh KH. Zaenal Muhsinin.

Selesai pembacaannya dilanjutkan pembacaan rawi maulid Nabi Ad-diba’i diikiuti oleh semua yang hadir di pondok pesantren Mursyidul Falaah, semuanya antusias mengikuti pembacaan syair-syair Nabi, sholawat-sholawat Nabi, ditambah ketika dalam keadaan mahlul qiyam, baik muda maupun tua serentak semuanya berdiri mengagungkan kanjeng Nabi Muhammad SAW dengan khidmat.

Prosesi maulid Nabi Muhammad SAW ditutup dengan Do’a oleh pengasuh Pondok Pesantren Mursyidul Falaah, Abah KH. Jaja Jamaluddin.

Ketua Maulid akbar dan muasholah alumni Ustad Didin Bahrudin menyampaikan beberapa hal dalam sambutannya. “menghaturkan terima kasih banyak kepada panitia dan jajarannya, Alhamdulillah bisa bermuajahah, berkumpul menghadiri acara Maulid Akbar dan Muasholah Alumni, semoga kedepannya bisa lebih eksis dan bagus lagi“.

Selanjutnya mauidhoh hasanah yang disampaikan oleh Pengasuh Pondok Pesantren Mursyidul Falaah Abah KH. Jaja Jalaluddin.

Setelah mukoddimahnya, kanjeng Nabi priode Mekah sepuluh tahun tidak mengajarkan sholat,puasa dan yang lainnya, tapi yang ditekankan ialah Keimanan.

Di zaman sekarang tidak hanya iman saja akan tetapi harus dengan ilmu dikatakan didalam kitab ihya ulumuddin

وقال ابن البارك : لا يزال المرء عا لما ماطلب العلم فاذا ظن انه قد علم فقد جهل

Tidak henti-hentinya seseorang disebut alim selagi ia masih mencari ilmu, apabila ketika seseorang telah menyangka bahwa dirinya sudah alim maka pada saat itulah dia dikatkan bodoh.

Pada saat Imam Ibnu mubarrok ditanya tentang manusia, siapakah yang disebut manuisa itu? Maka dijawabnya, manusia itu adalah ulama.Ditanyakan kembali siapakah raja-raja? Dia menjawabnya, yaitu orang-orang zuhud, kembali bertanya siapakah orang-orang yang hina? Jawabnya ialah yaitu orang-orang yang menjual agamanya demi dunia.

قال رسول لله : الدنيا ملعونة ملعون ما فيها الا ذ كرالله وما وا لاه ومعلما و متعلما

Dunia itu dilaknat apapun yang ada didalamnya juga dilaknat kecuali dzikir kepada Allah dan yang menyandinginya, orang yang mengajarkan ilmu dan orang yang belajar (santri).

Setelah selesai mauidoh hasanahnya, acara dilanjut yaitu ramah tamah atas nama alumni, kemudian acara ditutup dengan pembacaan do’a oleh Kyai Ohim Abdurrohim, S.Pd

Penulis : Taufiq Tamyiz

TEMUKAN KEGEMBIRAAN dan KEMUDAHAN BELAJAR MEMBACA AL-QURAN DI SD AL-TAFAQQUH FIDDIN

Belajar membaca al-Qur’an tentunya tidak bisa dianggap enteng, banyak anak-anak yang menyerah belajar membaca al-Qur’an dengan alasan males, susah dan beragam alasan lainnya. Maka agar anak-anak mau, semangat, mudah belajar membaca al-Qur’an diperlukan sebuah metode yang membuat anak senang belajar membacanya.

SD al-Tafaqquh fiddin Menawarkan program pembelajaran al-Qur’an metode tilawati, metode tilawati adalah salah satu metode dalam rangka al-Quran dipelajari dengan mudah dan cepat. Sistem yang diterapkan adalah sistem praktis dan diiringi dengan lagu rast, yang menjadi pancingan untuk menjadikan anak semangat, mau & bisa membaca al-Qur’an.

Metode ini Memiliki 6 jilid, yang masing-masingnya memiliki target pencapaian yang berbeda, metode ini juga dilandasi dengan materi tajwid sekaligus dengan ghorib musykilat.

Para pengajar al-Qur’an metode tilawati di SD al-Tafaqquh Fiddin ini adalah para santri pon-pes Mursyidul Falaah yang telah di kualifikasi, yang resmi mendapatkan syahadah sebagai pengajar metode tilwati, dengan penguji yang kami datangkan langsung dari tilawati cabang Tangerang Banten pimpinan Ust. M Rofiq.

MENGALAHKAN BATAS USIA: SISWA SD MAMPU MENGHAFAL AL-QURAN

Menghafal al-Quran bukanlah sesuatu yang dianggap enteng, harus memiliki kesabaran dalam melewati berbagai ujian, rintangan, melawan rasa bosan bahkan jenuh. Namun bagaimana seorang anak SD yang masih senang bermain mampu menghafal al-Qur’an?

Dengan sebuah metode yang telah diterapkan di pondok pesantren Mursyidul Falaah siswa-siswi SD al-Tafaqquh Fiddin dengan padatnya kegiatan baik di sekolah maupun di pesantren mereka mampu menghafal al-Quran.

Selama enam tahun mereka berjuang melawan rasa malas, meminimalisasi waktu bermain, bertahan dari segala rintangan, selalu disiplin, dengan ketekunan dan kesabaran mereka bisa menghafal al-Quran.

Ulya ‘Atiyatul Fauziyah salah seorang santri pon-pes Mursyidul falah  dan juga siswi SD al-Tafaqquh Fiddin yang telah mampu menghafal al-Qur’an sebanyak 19 juz, ia berasal dari desa Haurseah kecamatan Argapura Kabupaten majalengka.

Kepala SD Al-Tafaqquh Fiddin Ust. Ahmad Hidayatullah, S.Ag mengatakan bahwa Ulya telah mondok dari mulai kelas satu SD, ia mulai menghafal dari juz ‘amma dan sekarang kelas 6 SD menyelesaikan hafalan 19 juz. Beliau juga berharap semoga Ulya bisa melanjutkannya,  dan prestasi yang ia capai bisa memancing kawan-kawan dan adik-adik kelasnya untuk bisa menyaingi bahkan melebihinya.

Beberapa santri SD al-Tafaqquh Fiddin yang telah menghafal al-Qur’an

Muhammad Aniq Shofiyuddin dari desa Leuwilaja kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka & Putri Aufa Marwah dari desa Salagedang kecamatan Sukahaji Kabupaten Majalengka telah hafal al-Qur’an 10 juz.

Siti Farhatu Tazkiyah dari desa Panyingkiran kecamatan Panyingkiran kabupaten Majalengka telah hafal al-Qur’an 7 juz.

Hana Phadilatul Mukarromah dari desa Cidulang kecamatan Cikijing kabupaten Majalengka , Intan Inarotun Najah dari desa Leuwilaja kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka, & Isyqi Qurotu ‘Ani dari desa Parakan kecamatan Leuwimunding kabupaten majalengka  telah hafal al-Qur’an 6 juz.

Muhammad Fikri Masruri dari desa Rajagaluh kecamatan Rajagaluh kabupaten Majalengka, Vina Nur Fadilah dari desa Buahkapas kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka telah hafal al-Qur’an 5 juz.

Abdullah Dimyati dari desa Leuwilaja kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka Hafal al-Qur’an 4 juz.

Azmi Baihaqi dari desa Sindangwangi kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka Telah hafal al-Qur’an 3 juz.

Nala Syarofa Dari desa Buahkapas kecamatan Sindangwangi kabupaten Majalengka telah hafal al-Qur’an Telah hafal al-Qur’an 2 juz.

Itu diantara Santri-Santri Pondok Pesantren Mursyidul Falaah Siswa/i dari SD Al-Tafaqquh Fiddin yang telang menggapai prestasinya, mudah-mudahan semuanya dapat terus melanjutkan hafalannya sampai khatam 30 Juz, serta mudah-mudahan santri-santri ini serta anak-anak kita semuanya mendapatkan ilmu yang bermanfaat serta berkah, Amiin Allahumma Aamiin… 

Penulis : M. Jalalludin Burhan

Gladi Bersi Persiapan Acara Tasyakur Khotmil Qur’an & Pelepasan SD Al-Tafaqquh Fiddin

Gladi bersih Acara Tasyakur Khotmil Qur’an dan Pelepasan Siswa/i SD Al-Tafaqquh Fiddin di Lapangan Pondok Pesantren Mursyidul Falaah.

Gladi ini di ikuti oleh seluruh partisipan perwakilan dari setiap kelas, turut hadir juga Ketua Yayasan Al-Tafaqquh Fiddin dan Kepala SD Al-Tafaqquh Fiddin pada pagi hari ini, ” kerjasama dan semangat dari pada guru serta panitia tentu sangat berpengaruh terhadap kegiatan yang berlangsung karena memang cuaca hari ini cukup panas, namun itu tidak menjadi penghalang bagi seluruh pihak yang terlibat demi memberikan penampilan terbaik” ucap kadisporapar Samarinda. Perlu diketahui juga Acara Tasyakur Khotmil Qur’an dan Pelepasan Siswa/i SD Al-Tafaqquh Fiddin akan dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 29 Juni 2024 di Komplek Pondok Pesantren Mursyidul Falaah.

KURBAN

PENERTIAN
kurban dalam istilah agama adalah “al-Dhohiyah”, adapun pengertian al-Dhohiyah adalah:
ما يذبح من النعم تقربا الى الله من يوم العيد الى اخر ايام التشريق
Artinya: “yang disembelih dari hewan pertenakan karena maksud mendekatkan diri kepada Allah, dari mulai hari raya sampai akhir hari tasyriq”.
(Syeh Nawawi al-Bantani, Syarah Riyadul Badi’ah, [Surabaya, Imarotullah:tanpa tahun] halaman 79).

HUKUM
Hukum kurban itu adalah sunah muakad bagi semua jihat (orang pedesaan, orang yang tidak dalam perjalanan, orang yang sedang dalam perjalanan, baik orang yang melaksankan haji atau bukan). Kemuakkadannya bertambah bagi para jama’ah haji ketika berada di mina. kurban tidak menjadi wajib, kecuali dengan nadzar

KRITERIA HEWAN KURBAN

Tidak sah kurban kecuali dengan hewan peternakan, yaitu unta, sapi, dan kambing. yang paling utama aadalah unta, lalu sapi, baru kambing. Kriteria yang mencukupi dari hewan kurban di atas adalah:

  • Untuk unta adalah yang sempurna umur lima tahun dan masuk pada umur ke-6.
  • Untuk sapi adalah yang sempurna umur dua tahun dan masuk pada umur ke-3.
  • Untuk biri-biri, kibasy, domba (al-Dho’nu) adalah yang sempurna umur satu tahun atau gugur dua giginya setelah enam bulan.
  • Untuk kambing kacang (al-Ma’zu) adalah yang sempurna umur dua tahun dan masuk pada umur ke-3.
  • Tidak boleh yang memiliki kurap, walaupun sedikit.
  • Tidak boleh yang kurus.
  • Tidak boleh yang pincang.
  • Tidak boleh yang picek (jelas piceknya).
  • Tidak boleh yang sakit (jelas sakitnya).
  • Tidak beoleh ada yang terpiasah dari hewan satu juz yang dapat dimakan walaupun sedikit seperti sebagian kuping, kecuali hewan yang dikebiri.

KETENTUAN BERKURBAN

Syekh Ibnu Qosim al-Ghuzi menuturkan ketentuan berkurban dalam kitabnya fathul qorib “satu ekor unta mencukupi tujuh orang yang bersekutu dalam berkurban dengan unta, begitupun sapi mencukupu untuk tujuh orang, dan satu ekor kambing mencukupi satu orang. (Syeh Ibnu Qosim, Fathul qorib, [Surabaya, Imarotullah:tanpa tahun] halaman 62).

WAKTU BERKURBAN

 Waktu berkurban masuk ketika terbitnya matahari, dan telah lewat waktu yang cukup untuk melaksanakan solat idul adha dan dua khutbah. waktu qurban tetap ada sampai terbenamnya matahari pada akhir hari tasyrik.