Membaca sholawat adalah salah satu ‘amal yang sangat banyak faidahnya, seperti yang telah dikatakan oleh Sayyid Bakri Al-maky bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi dalam kitabnya Kifayah Al-Atqiya Wa Minhaj Al-Ashfiya
واعلم أن للصلاة على النبي صلى الله عليه وسلم فوائد كثيرة
Artinya : Ketahuilah bahwasanya bersholawat pada Nabi itu Menganduk banyak faidah. (Sayyid Bakri Al-maky bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi dalam Kifayah Al-Atqiya Wa Minhaj Al-Ashfiya [Indonesia, Al-Haramain Jaya: tanpa tahun], halaman: 117).
Bahkan Imam Ibnu Hajar Al-haitami mengatakan bahwa tanda Ahlussunah Wa A-ljama’ah adalah memperbanyak membaca sholawat
وأن علامة أهل السّنة الإكثار منها
Artinnya : Dan sesungguhnya tanda Ahlussunah adalah memperbanyak membaca sholawat. (Ibnu Hajar Al-haitami Al-durul Mandhud [maktabah shmela], halaman :80).
Diantara faidahnya adalah :
1. Allah Ta’ala memberikan sepuluh rahmat bagi yang membacanya satu kali.
قال صلى الله عليه وآله وسلم: «مَنْ صَلَّى عَلَيَّ صَلَاةً صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا» (رواه مسلم)
Artinya: Nabi Muhammad bersabda : barang siapa yang bersolawat kepadaku satu kali maka Allah akan memberinya sepuluhg rahmat(al-Turmudzi Sunan al-Turmudzi [maktabah shmela], halaman :355 juz : 2).
2. Seluruh makhluk memintakan ampun atas dosanya setelah ia meninggal.
وقوله عليه السلام: من أكثر من الصلاة على في حياته أمر الله جميع مخلوقاته أن يستغفروا له بعد موته
Artinya : Dan sabda Nabi Muhammad SAW barang siapa yang memperbanyak membaca sholawat kepadaku di waktu hidupnya maka Allah SWT memerintahkan semua makhluknya untuk memintakan ampun kepadanya setelah meninggal. (Sayyid Bakri Al-maky bin Sayyid Muhammad Syatha ad-Dimyathi dalam I’anatu Tholibin [maktabah shmela], juz 1 halaman:13 ).
3. Membaca sholawat delapan puluh kali pada hari jum’at diampuni dosa delapan puluh tahun.
عن أبي هريرة – رضي الله تعالى عنه – أن النبي صلى الله عليه وسلم قال: «من صلى علي يوم الجمعة ثمانين مرة غفر له ذنوب ثمانين سنة
Artinya : Dari Abu Hurairah ra bahwasanya Nabi SAW bersabda barang siapa yang membaca shalawat padaku pada hari jum’at sebanyak delapan puluh, maka diampuni dosanya delapan puluh tahun. (Mugnil Muhtaj [maktabah shmela], juz 1 halaman :565).
Penulis : Kang Santri