فضل الصوم
(KEUTAMAAN PUASA)
Keutamaan puasa itu sangat agung, pahalanya sangat besar, tidak ada yang mengetahuinya kecuali Allah. Orang yang dihalangi adalah orang yang terhalang dari keutaaman dan pahalanya puasa.
Imam Bukhari meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah r.a. Sesungguhnya Rasulullah saw. Telah bersabda : “Puasa adalah perisai, maka janganlah seseorang berkata kotor dan bodoh. Jika ada seseorang yang mengajak berkelahi dan memusuhi maka hendaklah berkata, ‘saya sedang berpuasa, saya sedang berpuasa’, demi Dzat yang mana diriku berada dalam kekuasaannya, bahwa bau mulutnya orang yang berpuasa menurut Allah ta’ala itu lebih wangi daripada minyak misik. Seseorang meninggalkan makanan, minuman, dan syahwatnya karena mengharap pahala dari-Ku. Puasa adalah bagi-Ku, dan Aku yang akan membalasnya. Satu kebaikan itu akan dibalas dengan sepuluh kali lipat”.
Yang dimaksud dengan lebih wangi daripada minyak misik adalah bukan berarti bahwa Allah itu mencium, tapi pahala bau mulutnya seseorang yang berpuasa itu lebih besar daripada pahalanya seseorang yang memakai minyak misik ketika disunahkan. Setiap kebaikan itu akan dibalas sepuluh kali lipat, lain halnya dengan puasa, itu langsung dibalas oleh Allah dengan tanpa ada yang mengetahui sebesar apa balasannya. Seperti yang telah disebutkan di awal.
Imam Qurtubi berkata : Yang menyebabkan puasa itu dikhususkan adalah karena sesunggunya puasa memiliki keistimewaan tersendiri. Apabila seluruh ibadah itu tidak memiliki dua perkara yang dimiliki puasa, maka dengan dua perkara tersebut puasa berbeda dengan ibadah yang lainnya.
- Sesungguhnya puasa itu dapat mencegah dari beberapa keenakannya nafsu dan syahwatnya nafsu, yang mana ibadah lain tidak dapat mencegahnya.
- Sesungguhnya puasa itu samar antara seorang hamba dan Tuhannya, tidak nampak kecuali kepada dirinya.
Dengan alasan tersebut, maka jadilah puasa itu dikhususkan. Ibadah-ibadah selain puasa itu terlihat, yang terkadang dilaksanakan dengan berpura-pura beramal kepada Allah dan riya. Maka dengan alasan tersebut, di sini saya mengkhususkan puasa dari pada yang lainnya.
Sebagian dari keutamaannya bulan Ramadhan adalah sesungguhnya pada bulan Ramadhan itu dibuka pintu-pintu rahmat, ditutup pintu-pintu neraka jahannam, dan dibelenggunya para syaitan dengan rantai.
Imam Muslim meriwayatkan dari sahabat Abu Hurairah r.a. sesungguhnya Rasulullah saw. telah bersabda :
{ إِذَا جَاءَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الْجَنَّةِ, وَغُلِّقَتْ أَبْوَابُ النَّارِ, وَصُفِّدَتِ الشَّيَاطِيْنُ }
“ Ketika datang bulan Ramadhan maka pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka dikunci (ditutup), dan para syaitan dibelenggu (diikat)”.
Sebagian dari keutamaan bulan Ramadhan adalah bahwa sesungguhnya bagi orang yang berpuasa ada pintu yang dikhususkan untuk mereka. Mereka masuk ke surga melalui pintu tersebut, tidak ada seorangpun yang masuk bersama mereka melalui pintu tersebut.
Imam Bukhari meriwatkan dari sahabat Sahl r.a. Dari Nabi saw. Beliau bersabda :
{ إِنَّ فِي الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ, يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُوْنَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ, لَا يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ, يُقَالُ : أَيْنَ الصَّائِمُوْنَ ؟ فَيَقُوْمُوْنَ لَايَدْخُلُ مِنْهَ أَحَدٌ, فَإِذَا دَخَلُوْا أُغْلِقَ فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ }
“ Sesungguhnya di surga itu ada sebuah pintu yang dinamai pintu ar-Rayyan, pada hari kiamat orang-orang yang berpuasa masuk dari pintu tersebut. Tidak ada yang masuk seoarngpun dari pintu tersebut selain orang-orang yang berpuasa. Dikatakan : dimanakah orang-orang yang berpuasa ? Maka mereka pun berdiri, tidak ada yang masuk seorang pun. Maka ketika mereka sudah masuk, pintu pun dikunci (ditutup). Maka tidak ada seorang pun yang masuk dari pintu tersebut”.