Rosulullah SAW bersabda, “Bila Kamu Suatu Saat Melewati Sebuah Pertamanan Surga, Maka Mengembalalah Disitu. Para sahabat bertanya pada Rosulullah, ‘Wahai Rosulullah apakah pertamanan surga itu? ‘Rosulullah Menjawab, Pertamanan surga adalah majelis-majelis ilmu.”
Kandungan hadist inilah yang rupanya akan diungkapkan oleh Imam Ibnu Malik, dalam makna tersurat dalam suatu bait nadhomnya :
( وجملة وما بمزج ركبا ۞ ذان بغيرويه تم أعربا )
Kita mengerti surga, aroma keharuman surga seperti dicium dan dirasakan dalam jarak 500 tahun perjalanan dan kita pasti dapat membayangkan bagaimana aroma keharuman taman-taman surga. Didunia pertamanan surga diapresiasikan dengan Majalisul Ilmi (majelis-majelis ilmu). Karena memang dalam majelis itu terdapat begitu banyak manfaat yang dapat dipetik seperti pertamanan surga diakhirat kelak yang luas dan didalamnya terdapat segala sesuatu yang lebih baik dari yang ada didunia yang menyegarkan setiap jiwa.
Disini kami coba sampaikan, bahwa apabila ada segolongan berkumpul (وجمله). dan mereka berbaur menjadi satu (ومابمزج ركبا). Yang mana apabila dalam perkumpulan ini tidak ada keharuman yang tercium dan kebaikan yang dapat dipetik (ذان بغيرويه). Maka keharuman dan kebaikan yang tidak ada itu harus diusahakan sepenuhnya (تم اعربا). Dengan apa? Yakni dengan :
Pertama, seperti yang boleh disampaikan dalam hadits diatas. Yakni dengan menjadikan perkumpulan tersebut dengan majalisul ilmi. Dimanapun itu bisa tanya jawab (yang satu bertanya, yang lain lebih mengerti menjawabnya) atau dengan pembahasan-pembahasan ilmu pengetahuan yang lain seperti diskusi sederhana dan lain-lain.
Kedua, menjadikan sebagai majalisul dzikir. Karena inilah majelis yang juga istimewa. Dimana orang yang hadir dalam majelis ini tidak akan merugi sebenarnya.
Singkat kata, sangat percuma sekali jika kita berkumpul dan tidak mendapat kebaikan dari majelis perkumpulan tersebut : dengan apa? Dengan yang telah dijelaskan diatas, semoga memberi manfaat selamanya didunia dan akhirat.